Renstra - STAB Nalanda

Renstra

Pendaftaran S1 & S2 Pendidikan Keagamaan Buddha, S1 Dharma Usada, S1 Pendidikan Buddha Anak Usia Dini, S1 Ilmu Komunikasi Buddha, S1 Bisnis dan Manajemen Buddha telah dibuka

RENCANA STRATEGIS SEKOLAH TINGGI

AGAMA BUDDHA NALANDA 2014-2024

 

 \"logo-nalanda-baru-h\"

 

 

JAKARTA

16 September 2014

 

 

 

 

 

 I.PENDAHULUAN

 

Latar Belakang

Pendidikan adalah bagian tak terpisahkan dari kebudayaan. Pendidikan yang berkebudayaan adalah pendidikan yang berorientasi pada pengenalan realitas diri dan manusia dalam relasi yang kompleks dengan realitas sosialnya. Pendidikan masa kini adalah pendidikan yang berupaya mendekatkan peserta didik dengan realitas kehidupan di sekitarnya. Pendidikan adalah aset yang sangat diperlukan untuk mencapai cita-cita perdamaian, kebebasan, dan keadilan sosial. Unesco mencanangkan landasan pendidikan global yang bertumpu pada empat pilar, yaitu: learning to know, learning to do, learning to be and learning to live together. Dalam konteks pendidikan tinggi empat pilar tersebut diimplementasikan melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bertujuan memberikan ruang bagi peserta didik untuk tumbuh kembang, kreatif, mandiri, bertanggung jawab, dan berkarakter. Hal itu sejalan dengan tujuan pendidikan nasional sesuai UU Nomor 20 Tahun 2003. Pendidikan harus berupaya mendekatkan peserta didik dengan kebutuhan kehidupan masyarakat.

Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda adalah perguruan tinggi Agama Buddha tertua di Indonesia yang senantiasa berupaya melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan sebaik-baiknya. Kami terus berinovasi untuk menjadi pusat belajar ilmu pengetahuan dan Agama Buddha yang terdepan. Sejak 1982, lulusan STAB Nalanda telah tersebar di seluruh pelosok Indonesia dan mendedikasikan dirinya dalam berbagai institusi pemerintah maupun swasta. Untuk memberikan kepastian jaminan mutu, sejak tahun akademik 2011/2012 ini program-program studi (S1 Dharma Acariya, S2 Dharma Acariya, S1 Dharma Usada) di lingkungan STAB Nalanda telah memperoleh status terakreditasi dari BAN-PT .

STAB Nalanda sebagai PTAB tertua di Indonesia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan dinamika dan perkembangan aktual. Semanat itu dapat dilihat dari pilihan nama perguruan tinggi ini. Nama Nalanda adalah sebuah sebuah nama Mahavira besar di India yang bertahan tidak kurang dari tujuh ratus tahun lamanya (abad ke-6 – ke-12). Pada puncak kejayaannya, Mahavira Nalanda memiliki mahasiswa berjumlah 10.000 yang mengikuti baik pendidikan Agama Buddha, kedokteran dan ketabiban, sastra serta astronomi. Balaputra keturunan Raja Syailendra mendapat ijin dari Raja Dewapala untuk membangun sebuah Vihara di lingkungan Mahavira Nalanda (Prasasti Nalanda) +/- Tahun 856).

Dengan cita – cita mulia itu Yayasan Dana Pendidikan Buddhis Nalanda mendirikan Akademi Buddhis Nalanda untuk mendidik para guru agama Buddha disamping kegiatan memberikan bantuan (keuangan) kepada guru Agama Buddha yang tersebar di beberapa sekolah. Sejalan dengan perkembangan pendidikan nasional, ketika rancangan undang – undang pendidikan nasional, ketika rancangan undang-undang pendidikan nasional sedang dibahas, dan bentuk akademi akan ditinggalkan dan digantikan program strata satu (S1), maka dengan dukungan Departemen Agama dikeluarkanlah peraturan menteri agama nomor 1 tahun 1989 yang memberikan landasan yuridis lembaga pendidikan tinggi agama buddha di lingkungan departemen agama.

Akademi Buddhis Nalanda pada tahun 1987 telah diubah dan ditingkatkan statusnya menjadi Sekolah Tinggi Agama Buddha. Kegiatan ini mulai dilaksanakan sepenuhnya di Kampus “Ruko Nalanda” di Jalan Kramat Raya No. 64 Jakarta Pusat. Bangunan ini telah di beli oleh yayasan pada tahun 1986 sebagai ”Kampus STAB Nalanda”.

Semenjak tahun 2004, STAB Nalanda memiliki kampus dengan fasilitas yang lengkap di Cakung Jakarta Timur dengan sebutan Gedung Ramayana Kampus STAB Nalanda. Kampus ini memiliki gedung berlantai empat dengan lua area sekitar 5000m². Segala perbaikan ini merupakan buah pemikiran jangka panjang para pendiri Nalanda yang terlihat dalam visi Nalanda 2024. Visi tersebut dicapai secara bertahap dalam rencana strategis jangka panjang, yaitu 1987 – 2004, 2004 – 2014 dan 2014 – 2024. Pada tanggal 22 – 23 Februari 2004 oleh Panguyuban Widya Insani (Civitas Akademika) STAB Nalanda menyelenggarakan lokakarya di Ciawi, Bogor. Lokakarya tersebut menghasilkan perumusan sebuah Rencana Strategis Sepuluh Tahun: 2004 – 2014. Rencana strategis tersebut disusun berdasarkan proses manajemen mutahir dan telah diimplementasikan. Dengan tercapainya rencana strategis ini diharapkan STAB Nalanda dapat mewujudkan transformasi proses pembelajaran Agama Buddha untuk menjadikan STAB Nalanda suatu lembaga pendidikan dan pusat sumber belajar berkualitas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa pada 2024.

Rencana Strategis STAB Nalanda yang telah berjalan 10 tahun (tahun 2004 – 2014), telah membuahkan pencapaian yang menggembirakan. Salah satu indikasi tersebut adalah telah terauditnya beberapa program studi di lingkungan STAB Nalanda oleh BAN-PT. Beberapa tujuan strategis yang telah dilaksanakan dari renstra tersebut akan dilanjutkan rencana strategis berikutnya dari tahun (2014 – 2024).

Rencana strategis ini disusun berdasarkan kebutuhan masyarakat (pengguna lulusan, dan masyarakat Buddhis pada khususnya). Beberapa rencana strategis baru akan kami laksanakan untuk periode 2014 – 2024 lebih pada peningkatan mutu pembelajaran dalam bentuk online class (E-Learning), pengaktifan website, menyuksekan audit eksternal istitusi, perluasan kerja sama internasional, memperluas jangkuan publikasi karya dosen, perbaikan sarana dan prasaran perkuliahan bertaraf internasional, pembukan prodi baru dan mendirikan Program Pascasarjana (S3) yang sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan dan perkembangan global. STAB Nalanda juga akan meningkatkan bidang kerjasama dengan IABU (International Association Buddhist Universities) dan ATBU (Association Theravadha Buddhist Universities) dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Segala kekurangan yang ada selama sepuluh tahun lalu diharapkan dapat diatasi untuk melaksanakan Rencana Strategi (Renstra) Tahun 2014 – 2024. Untuk mencapai visi “Menjadikan STAB Nalanda suatu lembaga dan pusat sumber belajar berkualitas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa pada tahun 2024”, telah dirumuskan empat tahapan pengembangan strategi besar (Grand Strategy) yaitu :

  1. Periode 1987-2004: Menghasilkan lulusan program studi yang memiliki kecakapan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang unggul di bidangnya (Excellent Teaching College);
  2. Periode 2004-2014: Menghasilkan lulusan yang unggul dan dapat diterima di tingkat nasional (National Class University);
  3. Periode 2014-2024: Menjadi PTAB yang menghasilkan lulusan yang bertaraf internasional (World Class University).

Segenap sivitas akademika STAB Nalanda terus berupaya memajukan STAB Nalanda dengan segenap daya dan upaya. Melalui manajemen PDCA (Plan, Do, Check, Action), tata pamong dan keluarga besar STAB Nalanda berupaya mencapai tahan-tahapan dalam Renstra. Tahapan pengembangan 2004-2014 telah berakhir, karena itu dilakukan perumusan tahap pengembangan STAB Nalanda Periode 2014-2024. Perumusan tahap pengembangan ini didasarkan pada evaluasi kinerja dalam pencapaian visi dan misi 2004-2014. Proses evaluasi didasarkan pada Indikator Kinerja Kunci (key performance indicators) yang dilakukan secara objektif kondisi organisasi dan manajemen serta menyikapi perkembangan situasi pendidikan tinggi periode 10 tahun yang akan datang. Tingkat keberhasilan pencapaian visi dan misi pada tiap tahapan pengembangan ditentukan oleh kemampuan semua elemen institusi STAB Nalanda dalam mencapai kinerja sesuai dengan IKK yang telah ditentukan. Tingkat pencapaian kinerja pada tahap pengembangan Periode 2004-2014 tercermin pada situasi dan kondisi yang diuraikan pada Renstra Periode 2014-2024. Renstra ini akan menjadi tolok ukur keberhasilan dan landasan perencanaan antisipatif dalam upaya pencapaian visi STAB Nalanda tahun 2024 yang akan datang.

Pemikiran Strategis

Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Tujuan ini sebangun dengan semangat masyarakat dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and Cultural Organization) mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun masa depan, yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learning to be, dan (4) learning to live together. Dimana keempat pilar pendidikan tersebut menggabungkan tujuan-tujuan IQ, EQ dan SQ.

Dalam konsideran UU No. 12 Tahun 2012 tentang  Pendidikan Tinggi dinyatakan bahwa pendidikan tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora serta  pembudayaan  dan  pemberdayaan  bangsa Indonesia yang berkelanjutan. Juga dinyatakan bahwa untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi globalisasi di segala bidang, diperlukan pendidikan tinggi yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan  dan  teknologi  serta  menghasilkan intelektual, ilmuwan, dan/atau profesional yang berbudaya  dan  kreatif,  toleran,  demokratis, berkarakter  tangguh,  serta  berani  membela kebenaran untuk kepentingan bangsa.

Tidak dapat dipungkiri bahwa persaingan sumber daya manusia ke depan akan semakin ketat. Untuk menghadapi persaingan bangsa dan kemitraan  dengan bangsa lain di era globalisasi, STAB Nalanda memerlukan peningkatan daya saing dan daya mitra. Selain itu, STAB Nalanda memerlukan kemampuan pengelolaan akademik untuk mewujudkan tri dharma perguruan tinggi yang otonom dan memiliki kebebasan mimbar serta budaya akademik. Asas penyelenggaraan STAB Nalanda sebagai pendidikan tinggi mencakup kebenaran ilmiah, penalaran, kejujuran, keadilan, manfaat, kebajikan, tanggung jawab, kebhinekaan, dan keterjangkauan.  Fungsi  STAB Nalanda terutama mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsayang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai pedidikan tinggi, STAB Nalanda memiliki tujuan (a) mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan  bertakwa  kepada  Tuhan  Yang  Maha  Esa,  berakhlak  mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten dan berbudaya untuk kepentingan bangsa (b) menghasilkan lulusan yang menguasai  cabang ilmu pengetahuan dan atau teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan daya saing bangsa, (c) menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora, dan (d) mewujudkan pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Penyelenggaraan STAB Nalanda sebagai pendidikan tinggi didasarkan pada suatu pendekatan antara sistem pendidikan berbasis sumber daya (resource-based) dan sistem pendidikan berbasis pengguna (stakeholdersbased). Sistem pendidikan tersebut meliputi masukan (input), proses, keluaran (output) dan hasil ikutan (outcomes). Dalam perjalanannya, penyelenggaraan pendidikan di STAB Nalanda lebih menekankan  pada pendekatan sumber daya (resource-based approach), dalam arti diawali dengan menghasilkan lulusan (output) sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditawarkan kepada masyarakat. Sesuai dengan perkembangan, penyelenggaraan pendidikan di STAB Nalanda dituntut untuk menggunakan pendekatan berbasis pengguna (stakeholders) atas kompetensi lulusan. Melalui pendekatan ini, STAB Nalanda terlebih dahulu mengkaji tuntutan pengguna atas kompetensi lulusan yang dijadikan dasar untuk menghasilkan lulusan (output) agar lulusan mampu memenuhi tuntutan pengguna atas kompetensi (outcomes).

Dalam upaya mengikuti perubahan paradigma dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, STAB Nalanda merumuskan  Renstra 2014-2024  dengan melakukan proses: (1) Analisis Situasi dan Posisi Strategis, (2) Perumusan Strategi. (3) Implementasi Strategi, dan (4) Evaluasi dan Pengendalian Kinerja. Berdasarkan analisis situasi, posisi STAB Nalanda 2014-2024  mengalami peningkatan dari periode 2004-2014. Walaupun mengalami peningkatan, STAB Nalanda masih perlu merumuskan strategi alternatif, yaitu menekankan kepada strategi komparatif (comparative strategy), menghasilkan kompetensi lulusan berdasarkan keunikan yang tidak diselenggarakan/ditawarkan perguruan tinggi lain, sehingga memiliki keunikan   sumber   daya.   Selain   itu,   STAB Nalanda   juga   menerapkan  strategi bersaing (competitive strategy), untuk menghasilkan kompetensi lulusan yang superior dibandingkan dengan lulusan pesaing melalui keunikan dalam proses penyelenggaraan. Dalam menyikapi kelemahan internal/sumber daya, STAB Nalanda juga menerapkan strategi kemitraan (cooperative strategy), menghasilkan kompetensi lulusan berdasarkan kerjasama dengan pemangku kepentingan (stakeholders) terutama dengan pengguna untuk meraih keunggulan. Kombinasi strategi tersebut diarahkan untuk mewujudkan keunggulan posisional (positional advantage) agar memiliki superior performance untuk mencapai visi. Strategi tersebut dijabarkan dalam implementasi strategi berupa program, anggaran dan prosedur. Hasil implementasi menjadi dasar dalam melakukan evaluasi dan pengendalian kinerja.

 

 II.  SITUASI DAN POSISI STRATEGIS

 

SITUASI STRATEGIS

Untuk menentukan perubahan strategi diperlukan analisa situasi setelah strategi diimplikasikan. Gambaran terkini yang dihadapi STAB Nalanda berdasarkan capaian kinerja periode 2004-2014 yang lalu dapat dijelaskan berdasarkan uraian situasi lingkungan eksternal dan internal yang dihadapi institusi sebagaimana uraian berikut:

Situasi Lingkungan Eksternal

 

  1. Faktor-Faktor Peluang

 

  1. STAB Nalanda memiliki hubungan baik dengan berbagai universitas di luar negeri (Dharma Buddhis University-Malaysia, Jiang Xi University-China, Mahacullalangkorn University-Thailand dan universitas-universitas yang tergabung dalam IABU dan ITBU.
  2. Pimpinan STAB Nalanda secara aktif terlibat dalam forum-forum pendidikan agama Buddha internasional.
  3. Undang-undang dan regulasi lainnya dalam bidang pendidikan memungkinkan STAB Nalanda untuk tetap eksis dan mengembangkan diri.
  4. Kesinambungan minat masyarakat untuk mengikuti studi lanjut dalam studi agama Buddha mampu diwadahi oleh STAB Nalanda.
  5. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni gobal yang selaras dengan agama Buddha meningkatkan animo masyarakat mempelajari agama Buddha.
  6. Potensi calon mahasiswa yang beragam berpotensi dikembangkan menjadi keunggulan kompetitif.
  7. Daya serap lulusan untuk pengguna masih sangat luas.
  8. Tuntutan pengguna terhadap kompetensi lulusan (outcome) dan output bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat agama Buddha terus meningkat.

b.         Faktor-Faktor Ancaman

 

  1. Munculnya PTAB sejenis yang menawarkan perkuliahan dengan sejumlah kelonggaran dan pemberian beasiswa penuh.
  2. Komersialisasi pendidikan dalam masyarakat memungkinkan hadirnya prodi-prodi yang dikelola dari luar negeri oleh kampus asing.
  3. Daya beli masyarakat Buddhis dari kalangan ekonomi bawah yang relatif rendah untuk membiayai

Situasi Lingkungan Internal

 

  1. Faktor-Faktor Kekuatan

 

  1. STAB Nalanda memiliki legalitas dari Dirjen Bimas Buddha (Nomor 158/2011), dan penjaminan mutu dari BAN-PT.
  2. Jumlah dan kualifikasi pendidik (dosen) telah memenuhi persyaratan perundangan.
  3. Dosen-dosen STAB Nalanda adalah dosen-dosen yang berpengalaman dan memiliki integritas.
  4. STAB Nalanda telah dinekal luas oleh masyarakat sebagai PTAB tertua di Indonesia.
  5. Jumlah tenaga kependidikan yang ada saat ini memungkinkan untuk melakukan layanan prima di bidang administrasi akademik, keuangan dan kemahasiswaan.
  6. Potensi dan sistem pembiayaan yang dimiliki STAB Nalanda dengan dukungan Yayasan Dana Pendidikan Buddhis Nalanda dan umat Buddha menjamin kelanjutan STAB Nalanda.
  7. Ketersediaan sarana- prasarana pembelajaran yang memadai memungkinkan terselenggaranya perkualiahan yang berkualitas;
  8. Pimpinan dan dosen STAB Nalanda memiliki komitmen pemanfaatan teknologi informasi komunikasi sehingga menunjang proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
  9. Segenap sivitas akademika STAB Nalada telah memiliki rasa kebersamaan sebagai budaya organisasi kampus yang bercirikan yatha butha nana dasana.

b.         Faktor-Faktor Kelemahan

 

  1. Visi dan misi STAB Nalanda belum sepenuhnya terinternalisasi dengan baik.
  2. Jangkauan dan intensitas promosi STAB Nalanda masih sangat terbatas.
  3. Sumber masih terbatas dari mahasiswa, yayasan dan donatur.
  4. Dukungan dari alumni masih terbatas dan belum berkesinambungan.
  5. Belum seluruh sarana dan prasarana yang ada di STAB Nalanda dimanfaatkan secara maksimal.

POSISI STRATEGIS

Setelah diimplementasikan Renstra STAB Nalanda 2004-2014, maka dapat dipetakan kinerja berdasarkan kriteria ukur yang sama dari kondisi periode tersebut. Secara umum, telah terjadi perubahan posisi strategis dengan gambaran sebagai berikut :

  1. Berdasarkan situasi strategis, posisi strategis STAB Nalanda pada pertengahan tahun 2014 mengalami perubahan. Perubahan ini terutama dengan adanya tuntutan pemerintah agar seluruh program studi terakreditasi pada Mei 2012. Sejumlah kampus yang belum terakreditasi melakukan studi banding ke STAB Nalanda. Juga sejumlah PTAB yang belum terakreditasi kekurangan peminat.
  2. Dalam proses pengembangan organisasi, sumber daya manusia dan sarana-prasarana serta keuangan, STAB Nalanda perlu memusatkan perhatian pada penataan organisasi, prasarana-sarana, sumber daya manusia, kemudian aspek keuangan. Kondisi tersebut berdasarkan antisipasi faktor eksternal, dan dilihat dari sisi kekuatannya;
  3. Apabila dilihat dari sisi kelemahan internalnya, STAB Nalanda perlu memusatkan perhatian pada internalisasi visi-misi, pemanfaatan sarana-prasarana serta pengembangan sumber keuangan dibandingkan dengan sumber daya.

 III.  GRAND STRATEGY PENGEMBANGAN                                                                                                       

 

 

VISI

Menjadikan STAB Nalanda suatu lembaga dan pusat sumber belajar berkualitas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa pada tahun 2024

 

  • TAHAPAN PENGEMBANGAN

Periode 1987-2004: Menghasilkan lulusan program studi yang memiliki kecakapan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang unggul di bidangnya (Excellent Teaching College)

Pada periode ini, prioritas pengembangan ditekankan kepada:

  1. Peningkatan dan penjaminan kualitas dalam kegiatan tri dharma perguruan tinggi;
  2. Penataan sistem manajemen internal dan penetapan standar mutu organisasi, menuju manajemen organisasi yang terintegrasi, efektif dan efisien;
  3. Pemanfaatan dan pengoptimalan teknologi informasi dan komunikasi dalam semua kegiatan tri dharma dan manajemen;
  4. Peningkatan profesionalisme sumber daya manusia dalam berbagai kegiatan produksi jasa dan pelayanan;
  5. Pengembangan budaya organisasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pemangku kepentingan;
  6. Pemanfaatan secara optimal aset-aset yang dimiliki untuk menunjang pelaksanaan kegiatan;
  7. Penataan pendidikan pascasarjana sebagai basis kegiatan penelitian STAB;
  8. Peningkatan iklim akademis;
  9. Penataan kelembagaan dan arah penelitian;
  10. Peningkatan kualitas pengabdian kepada

Periode 2004-2014: Menghasilkan lulusan yang unggul dan dapat diterima di tingkat nasional (National Class University);

Berdasarkan evaluasi stakeholder, semua strategi yang ditetapkan dalam periode 1987-2004 telah berjalan dengan baik, antara lain sumber daya manusia profesional, pelaksanaan pengajaran, pelaksanaan riset dan pengabdian kepada masyarakat berkualitas, dengan ditunjang oleh keteraturan manajemen, maka STAB Nalanda berikutnya memprioritaskan pengembangannya ke arah peningkatan kompetensi lulusan.

Pada periode ini, STAB Nalanda melakukan benchmarking lulusan dengan mengacu kepada ketentuan standar nasional pendididkan Indonesia. Sejumlah kegiatan tinajuan kurikulum dilakukan secara berkala. Ketua STAB Nalanda juga secara aktif melibatkan Lembaga Penjamin Mutu STAB Nalanda untuk melakukan kegiatan penjaminan dan monitoring kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan sejumlah kondisi tersebut, maka prioritas pengembangan dalam periode ini adalah:

  1. Penerapan sistem pelayanan pembelajaran dan manajemen internal yang semakin terintegrasi, efektif dan efisien;
  2. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam menunjang kegiatan tri dharma serta sistem pelayanan dan manajemen secara efektif dan efisien;
  3. Penyediaan atmosfir yang mendukung pelaksanaan pembelajaran, dengan dukungan prasarana dan sarana, dana, sistem, maupun sumberdaya manusia yang lebih berkualitas;
  4. Peningkatan kerja sama tri dharma dengan universitas, lembaga-lembaga pendidikan dan keagamaaan, lembaga pelatihan di dalam dan luar negeri;
  5. Penyelenggaraan kegiatan berskala nasional, yang terintegrasi sebagai kegiatan tri dharma dan mampu meningkatkan value bagi STAB maupun sivitas
    1. Proses kegiatannya merupakan bagian integral dari proses pembelajaran;
    2. Luarannya dapat menghasilkan formula yang mampu menyelesaikan permasalahan masyarakat;
    3. Laporan kegiatannya menjadi daya tarik para pemangku kepentingan untuk melakukan kerjasama penelitian dengan STAB Nalanda.
    4. Produknya dapat menjadi sumber penghasil dana (income generating) bagi STAB;
    5. Luarannya dapat meningkatkan citra STAB Nalanda, berupa penghargaan atau

Periode 2014-2024: Menjadi PTAB yang menghasilkan lulusan yang bertaraf internasional (World Class University).

Secara target, periode ini merupakan realisasi visi STAB Nalanda untuk menjadi pusat studi agam Buddha yang dikenal dikancah internasional. Periode ini merupakan kulminasi dari semua capaian dalam periode sebelumnya. Pada periode ini standar yang diacu semakin ditingkatkan, yaitu level internasional. Diharapkan pada akhir periode ini, STAB Nalanda sudah dapat disejajarkan dengan berbagai perguruan tinggi kelas dunia lainnya dalam berbagai aspek. Untuk mencapai Visi STAB Nalanda 2024, STAB Nalanda melakukan secara bertahap dengan melalui visi-visi sebagai berikut :

 

 

Visi 2015:“Menjadi STAB Unggulan Berbasis Riset ”
Visi 2018:“Menjadi STAB Riset dan Pelayanan Unggul”
Visi 2021:“Menjadi STAB Ternama di Tingkat Regional”
Visi 2024:“Menjadi STAB Kelas Dunia”

 

 

MISI

 

  1. Menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi yang mampu memenuhi tuntutan masyarakat pengguna (stakeholders) jasa pendidikan tinggi berdasarkan kitab suci Tipitaka;
  2. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berdaya saing internasional dan relevan dengan tuntutan pengguna (stakeholders) jasa pendidikan tinggi dalam memajukan perkembangan intelektual dan kesejahteraan masyarakat;
  3. Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan tinggi yang profesional dan akuntabel untuk meningkatkan citra perguruan tinggi;
  4. Membentuk insan akademik yang menjunjung tinggi keluhuran budaya lokal, dan budaya nasional dalam keragaman budaya

TUJUAN

 

  1. Tercapainya peningkatan pemerataan dan perluasan akses masyarakat dalam memperoleh pendidikan tinggi;
  2. Tercapainya keunggulan institusi dan program studi dalam pengembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni serta pemenuhan tuntutan masyarakat;
  3. Terbangunnya infrastruktur dan iklim akademik yang kondusif bagi penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi;
  4. Terwujudnya dan terintegrasinya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam peningkatan kualitas pelayanan sesuai dengan tuntutan publik;
  5. Terwujudnya kerjasama          dengan berbagai              fihak     dalam penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan tinggi;
  6. Tercapainya pemilikan sumber daya manusia yang kapabel dan profesional dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi;
  7. Terwujudnya pengembangan tata kelola yang akuntabel dan sesuai dengan perundang-undangan serta teraihnya sumber daya finansial mandiri untuk tercapainya stabilitas penyelenggaraan pendidikan tinggi;
  8. Terbentuknya citra diri unggul berdasarkan tradisi luhur dan keunggulan kinerja;
  9. Terbentuknya pusat kebudayaan dengan kekhasan budaya Sunda untuk meraih daya saing

STRATEGI UMUM

 

  1. Penyelenggaraan program tri dharma perguruan tinggi yang berorientasi peningkatan kualitas;
  2. Penyelenggaraan manajemen dan administrasi yang terintegrasi berorientasi pelayanan prima;
  3. Optimalisasi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi;
  4. Pemanfaatan sumber daya secara optimal, efektif, dan efisien;
  5. Penyertaan masyarakat dalam pembiayaan;
  6. Penghargaan dan kompensasi berbasis

 

  1. PENUTUP

Penyusunan Rencana Strategis ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja STAB Nalanda dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk mencapai visi, misi dan program yang telah ditetapkan dalam rangka mendukung tujuan pendidikan tinggi dan nasional. Tujuan penyusunan Rencana Strategis ini adalah untuk memberikan pedoman dalam  penyusunan Rencana Kinerja STAB Nalanda, memberikan penguatan bagi stokeholder dalam pelaksanaan Rencana Kinerja, evaluasi dan pelaporan atas kinerja dalam 10 (sepuluh) tahun. Secara spesifik Renstra ini dapat dilihat sebagai:

  1. Dasar bagi penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampus (RAPBT) STAB dan unit kerja-unit kerja pelaksananya;
  2. Penyelaras Renstra Unit-unit Kerja di lingkungan STAB Nalanda.
  3. Dokumen fleksibel yang disesuaikan dengan perubahan lingkungan strategis. Apabila terjadi perubahan yang dapat menghambat pengimplementasian Renstra, maka dapat dilakukan penyesuaian atau perubahan terhadapnya oleh Pimpinan STAB dengan persetujuan Senat STAB Nalanda.
  4. Dasar penyusunan Rencana Operasional (Renop) beserta indikator kunci kinerja (IKK) serta waktu pencapaian program-program kerjanya untuk keperluan evaluasi keberhasilan

 

 

TIM PENYUSUN RENSTRA

STAB NALANDA 2014-2024

 

SK Ketua STAB Nalanda No. 2014

Penanggungjawab             :   Ketua STAB Nalanda

Ketua                                    :   Prof. Dr. Dali S. Naga, MMSI.

Sekretaris                            :   Sutrisno, S.IP., M.Si.

Anggota                                :

  • Drs. Adi Suhardi Herjanto, SE., MBA.
  • Jeny Harianto, S.Pd., M.Pd.
  • Sugeng, S.Ag., M.Pd.B.
  • Dr. Willie Japaries, MARS.
  • Dr. R. Surya Widya, SpKJ.
  • Mulyadi Wahyono, SH., M.Hum.
  • Jo Priastana, S.Sos., M.Hum.

 

.

Ayo Bergabung Sekarang!